KARAWANG | TERASTV.LIVE | Pelaksana proyek Pemerintah Kabupaten Karawang Andi mengecam keras tindakan brutal premanisme terhadap pekerjanya.
Dia menyatakan Polres Karawang saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan penganiayaan dan pemerasan yang dilakukan berinisial I terhadap mandor Bonet.
“Mudah-mudahan pihak kepolisian secepatnya menindak tegas. Intinya lawan lah premanisme seperti yang dikatakan KDM,”ungkapnya saat dihubungi Terastv.live di kediamannya, Selasa (8/7/2024) sore.
Pria pelaksana proyek karib disapa Ustad Beton (Uston) itu mengatakan sebelumnya korban penganiayaan dan pemerasan itu diantar saksi melaporkan ke Polsek Kotabaru.
“Namun hal itu dibatalkan, esoknya kami langsung buat laporan ke Polres Karawang,”katanya.
Menurut Uston, melaporkan tindakan kesewenang-wenangan ke pihak berwajib itu, supaya ada efek jera terhadap preman tersebut.
“Karena kita negara hukum, setiap warga negara yang melanggar hukum harus diproses sesuai undang-undang yang berlaku di negara ini,”ucapnya.
Peristiwa penganiayaan dan pemerasan itu terjadi saat pelaksanaan pengecoran jalan di Dusun Sukamulya, Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, Jumat (4/7/2025) malam.
Sehingga korban mengalami luka lebam di wajah akibat perlakuan seorang preman yang bertindak semena-mena itu.
“Saat itu pelaku meminta uang koordinasi lingkungan kepada mandor Bonet, lalu terjadi cekcok omongan. Akhirnya, malah dipukulin dan memaksa minta uang jatah. Padahal, dana koordinasi atau kebijakan lingkungan itu sudah diserahkan ke Pemerintah Desa Pucung,”pungkasnya. (D’brong)