Blanko E- KTP Kecamatan Kotabaru Dijatah Tersedia 50 Keping Setiap Pengajuan Oleh Disdukcapil Karawang

94

KARAWANG I TERAS TV LIVE  | Persediaan blangko e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Karawang bisa jadi saat ini menipis. Untuk itu dilakukan pembatasan pencetakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik yang keperluannya bersifat prioritas.

Di Kecamatan Kotabaru puluhan warga rela antri untuk mendapatkan percetakan KTP ,Jumat pagi 14/2/2025

Menurut keterangan Operator KTP di Kecamatan Kotabaru Asep Saefudin saat saat dikonfirmasi, ia mengatakan untuk kebutuhan blanko KTP kita mengambil.ke sana ( Disdukcapil l ) Karawang,saat ini karena keterbatasan blanco dari pusat juga jadi tidak sekaligus kita dapat banyak kemarin aja cuma sekitar 1000 keping dari catpil mengambil ke pusat ” q kalau tidak salah ,dari 1000 keping itu dibagi 30 kacamatan ditambah 2 pelayanan MPP jadi Kecamatan kota baru mendapatkan tiap kali mengambil ke Karawang sebanyak 50.keoing blanko ” katanya

Pelayanan kecamatan tetap optimal meski Blanko dijatah 50 Keping ,bisa jadi warga banyak yang kecewa antrian tak mendapatkan kartu KTP karena dibatasi ” iya saat ini aja warga masyarakat berduyun duyun datang ke kecamatan Kotabaru ,kemarin Senin aja yang datang mengunjungi kecamatan ada sekitar 98 an orang sedangkan blanko.kita tersedia hanya 50 keping ,warga tak kebagian bayak yang kecewa , harap maklum ya Maaf aja masyarakat juga meski memaklumi nya ,karena masalah Blanko nya belum maksimal ” ungkap Asep

Untuk mengambil kembali blanko yang habis kita membuat Berita Acara dan lainnya baru kita mohon ajukan blanko dan kita hanya mendapatkan 50 keping ” sehari habis blangko E KTP , besoknya Kecatpil lagi ” kata Asep

Harapannya.untuk Pemerintah dalam hal ini Disdukcapil Karawang agar blanko E- KTP tersebut tersedia dengan maksimal tentu berimbas pada pelayanan di kecamatan Kotabaru , jika hal tersebut tidak segera di antisipasi

Dikhawatirkan, lanjutnya ada masyarakat yang memerlukan pencetakan e-KTP untuk keperluan mendesak, misalnya untuk pelayanan kesehatan dan keuangan perbankan. “Di rumah sakit ada belum terporses UHC-nya (Universal Health Coverage) atau butuh identitas, chipnya perbankan rusak, itu harus kami utamakan,” tuturnya

Liputan : Asep Jaya

Bagikan>>

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini