BANYUMAS | TERASTV.LIVE | Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama anggota komisi IX DPR RI fraksi PKB, Hj. Teti Rohatiningsih, S.Sos, menggelar sosialisasi program Bangga Kencana bersama mitra kerja dengan tema “Membangun Keluarga Berkualitas”, Sabtu (09/08/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah ini dihadiri sekitar 230 peserta dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, kader KB, dan mahasiswa.
Hadir pula sebagai narasumber Nasri Yatiningsih, SE., MM selaku Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Drs. Bambang Wijonarko, M.Sc selaku Perwakilan Balai Diklat KKB Banyumas, Kristanto, A.P selaku Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPKBP3A) Kabupaten Banyumas dan Tietha Ernawati Suwarto, S.P M.B.A selaku anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Dalam sambutannya sebagai tuan rumah, Drs. Ir. Ahmad Syaiful Anwar, M.Si mengucapakan banyak terima kasih kepada Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan kepada anggota komisi IX DPR RI fraksi PKB, Hj. Teti Rohatiningsih, S.Sos karena berkenan untuk melaksanakan sosialisasi program Bangga Kencana di kampusnya.
“Perguruan tinggi juga sama ingin meningkatkan kualitas hidup, bagaimana bisa belajar membangun keluarga yang berkualitas untuk bekal masa depan, outputnya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mungkin jalannya berbeda dengan Pendidikan, dan semoga apa yang akan di sampaikan kepada Narasumber nanti banyak hal yang bisa dipraktekan dalam kehidupan mahasiswa disini” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, perlu adanya agenda untuk MOU antara Nahdlatul Ulama dan OPDKB terkait program Bangga Kencana ini.
Sementara, anggota komisi IX DPR RI fraksi PKB, Hj. Teti Rohatiningsih, S.Sos, dalam sambutannya menegaskan komitmennya untuk terus mendorong program-program pembangunan keluarga yang berkualitas.
“Kami komisi IX mensupport seluruh program kementerian dan evaluasi pelaksanaan program. Kami juga melakukan budgeting program salah satunya quick win Kemendukbangga/BKKBN agar outputnya tercapai dan dirasakan oleh seluruh masyarakat,”tegasnya.
Teti juga menyampaikan tujuan kegiatan sosialisasi ini adalah :
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang KB dan keluarga berkualitas melalui 8 fungsi keluarga
2. Menekan laju pertumbuhan penduduk, menciptakan keluarga sehat dan sejahtera
3. Memberikan informasi tentang Program KB dan quick win Kemendukbangga/BKKBN
4. Mencegah pernikahan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan. stunting di Banyumas masih cukup tinggi yaitu 15%.
“Pada prinsipnya kami mendukung seluruh program-program pemerintah agar tetap menjaga akuntabilitas dan memberikan output dan outcome bagi terwujudnya kesejahteran masyarakat dan keluarga Indonesia,”jelsnya.
Ketua Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga Advokasi dan KIE, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Tengah, Nasri Yatiningsih, SE., MM juga menyampaikan BKKBN mempunyai 2 pilar program yaitu kependudukan dan pembangunan keluarga.
“Pertama yaitu kependudukan, penduduk tumbuh seimbang, dengan perencanaan dan pengaturan kelahiran melalui KB. Keluarga sehat sejahtera, sehat dan makmur. Kedua yaitu pembangunan keluarga, dimulai dari sebelum menikah, merencanakan pernikahan, punya anak balita, remaja sampai dengan menjadi lansia. Jadi program Kemendukbangga/BKKBN mencakup seluruh siklus hidup manusia,,”jelasnya.
Dia juga menyampaikan mahasiswa ada di fase pendidikan. Bahkan, dia menyebut mempunyai program genre untuk remaja, agar membangun keluarga berencana.
“1. Fase berprilaku sehat: fisik, lahir batin ; 2. Fase pendidikan ; 3. Fase bekerja ; 4. Fase menikah ; 5. Fase bermasyarakat, Fase ini menjadi ideal jika dilalui dengan baik,”tambahnya.
Terakhir, Kristanto, A.P selaku Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Banyumas juga memberikan penegasan bahwa program Bangga Kencana ini menempatkan keluarga di atas segalanya.
“2030 kita memasuki bonus demografi penduduk produktif lebih banyak (15-64 th) dari yang tidak produktif. Jika tidak disiapkan lapangan kerjanya akan berdampak banyak pengangguran, Kualitas hidup juga harus dikembalikan pada pembagunan keluarga, perencanan kehidupan dalam fase siklus hidup sangat penting,”tuturnya.
Acara berlangsung penuh antusias. Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa dan kader KB memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan berbagai persoalan di lapangan, khususnya terkait akses layanan KB, edukasi tentang keluarga berencana, serta pentingnya peningkatan kapasitas kader di tingkat desa.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan terlibat aktif dalam program Bangga Kencana, guna mewujudkan keluarga yang sehat, mandiri, dan berdaya menuju visi Indonesia Emas 2045. ***